“Blockchain Bandit” Muncul Kembali, Aset Kripto Curian Kini Berpindah Alamat

Sumber: Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi

Seorang hacker yang dijuluki “Blockchain Bandit” akhirnya muncul setelah enam tahun menghilang. Menurut Chainalysis, sekitar $90 juta dalam bentuk kripto yang dicuri sejak tahun 2016 telah berpindah dari alamat “Blockchain Bandit” ke alamat baru. Aset tersebut diantaranya 51.000 Ether dan 470 Bitcoin.

“Kami menduga bahwa Blockchain Bandit memindahkan dana mereka karena adanya lonjakan harga baru-baru ini,” tulis Chainalysis.

Hacker tersebut dijuluki sebagai “Blockchain Bandit” karena mampu mengosongkan wallet Ethereum yang dilindungi dengan privat key lemah dalam proses yang disebut “Ethercombing”.

Proses “pencurian terprogram” yang dilakukan oleh hacker ini telah menguras lebih dari 10.000 wallet dari individu di seluruh dunia. Pada tahun 2019, Blockchain Bandit berhasil mengumpulkan hampir 45.000 ETH.

Tanggapan Analis

Seorang security analyst mengatakan bahwa ia menemukan hacker tersebut secara tidak sengaja saat meneliti pembuatan private key. Dia mencatat bahwa mereka telah menyiapkan node yang secara otomatis akan mengambil dana dari alamat yang memiliki privat key lemah.

Para peneliti mengidentifikasi 732 privat key yang terkait dengan 49.060 transaksi. Namun, tidak jelas berapa banyak dari jumlah tersebut yang telah dieksploitasi oleh Blockchain Bandit.

Pergerakan Aset Kripto

Pergerakan aset kripto Blockchain Bandit. Sumber: Chainalysis

Chainalysis membuat sebuah diagram yang menggambarkan aliran dana tersebut, namun tidak menyebutkan alamat target, hanya melabelinya sebagai “alamat perantara”.

Untuk menghindari privat key yang lemah, Chainalysis menyarankan pengguna untuk menggunakan wallet yang terpercaya dan mempertimbangkan untuk memindahkan dana ke hardware wallet jika bertransaksi dalam jumlah besar.

Baca Juga: Hacker Korea Utara Manfaatkan Domain Phishing Untuk Mencuri NFT

Artikel Lainnya:

Advertisement