Salah satu dampak dari bear market bagi para pengusaha adalah harus memikirkan kembali strategi bisnis untuk mengimbangi kerugian. Misalnya, keputusan Bybit untuk melakukan PHK massal yang kedua kalinya pada tahun 2022.
Ben Zhou, salah satu pendiri dan CEO Bybit, mengumumkan rencana reorganisasi di tengah bear market. Kondisi ini akan menyebabkan pengurangan signifikan dalam tenaga kerja perusahaan secara keseluruhan.
“Reorganisasi ini akan berdampak pada banyak Bybuddies dan beberapa teman lama kami,” tulis Zhou
Reporter Independent Colin Wu melaporkan bahwa rasio PHK sebesar 30% dan karyawan yang terkena dampak akan menerima gaji selama tiga bulan. Sebelumnya, Wu juga melaporkan bahwa pada bulan Juni, Bybit melakukan PHK putaran pertama, dengan alasan pertumbuhan yang tidak berkelanjutan.
Peningkatan jumlah karyawan Bybit yang awalnya hanya beberapa ratus orang menjadi lebih dari 2.000 orang dalam dua tahun. Saat mengumumkan perampingan (downsizing), Zhou menyampaikan bahwa akan membuat proses offboarding sebaik mungkin.
“Penting untuk memastikan Bybit memiliki struktur dan sumber daya yang tepat untuk menavigasi perlambatan pasar dan gesit untuk memanfaatkan berbagai peluang di masa depan,” jelas Zhou
Pada 24 November, Bybit luncurkan dana dukungan sebanyak $100 juta untuk menyediakan likuiditas bagi pedagang institusional setelah runtuhnya FTX.
Penyediaan dana tersebut untuk pembuat pasar yang memenuhi syarat dan lembaga perdagangan frekuensi tinggi dan didistribusikan dengan bunga 0%.
Jumlah maksimum yang akan terdistribusi untuk setiap pemohon adalah $10 juta. Adapun syaratnya yaitu dana tersebut akan digunakan untuk spot dan perpetual trading Tether (USDT) di Bybit.
Baca Juga: Bank Indonesia Terbitkan White Paper “Rupiah Digital (CBDC)”