Federal Reserve AS Umumkan Pendanaan $25 Miliar Untuk Bank-Bank

Sumber: Unsplash

Setelah runtuhnya beberapa bank di Amerika Serikat, Federal Reserve Board telah mengumumkan pendanaan senilai $25 miliar. Tujuannya untuk melindungi bank dan perusahaan depositori lainnya.

Dana tersebut akan memastikan bahwa bank-bank yang memenuhi syarat akan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mereka selama masa krisis.

Dalam sebuah pernyataan pada 12 Maret, Federal Reserve Board mengatakan bahwa mereka telah membuat Bank Term Funding Program (BTFP) senilai $25 miliar. Program tersebut menawarkan pinjaman hingga satu tahun untuk “bank, asosiasi tabungan, credit union, dan lembaga penyimpanan lainnya yang memenuhi syarat.”

Perusahaan-perusahaan yang memenuhi syarat harus menjaminkan surat-surat berharga AS, utang agensi, dan sekuritas yang didukung hipotek atau “aset-aset yang memenuhi syarat” lainnya sebagai jaminan. Semua akan dihargai “pada nilai yang sama” saat aset-aset tersebut diterbitkan.

The Fed menambahkan bahwa hal ini akan menjadi “sumber likuiditas tambahan terhadap sekuritas berkualitas tinggi”. Selain itu, juga dapat “menghilangkan kebutuhan institusi untuk menjual sekuritas tersebut dengan cepat saat terjadi krisis.”

Kasus Silicon Valley Bank (SVB)

Pada 8 Maret, Silicon Valley Bank (SVB) mengumumkan penjualan aset dan saham yang signifikan yang bertujuan untuk meningkatkan modal tambahan. Hal tersebut membuat para deposan panik dan memicu aksi penarikan dana dari bank.

Kasus bank run mengacaukan industri kripto karena penerbit stablecoin Circle mengungkapkan bahwa mereka memiliki $3,3 miliar di SVB. Akibatnya, kepanikan semakin besar dan stablecoin USD Coin menjadi kehilangan nilai tukar terhadap dolar AS.

Program baru ini muncul pada hari yang sama ketika The Fed mengumumkan bahwa Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyetujui tindakan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk membuat deposan SVB tetap utuh dan regulator menutup Signature Bank yang berbasis di New York, dengan alasan risiko sistemik.

Baca Juga: The Fed Umumkan ‘Disinflasi,’ Harga Bitcoin Tembus $24.000

Hardianti

Hardianti

Lulusan sarjana Fisika Universitas Hasanuddin. Menggeluti bidang penulisan artikel dan transkrip.

Artikel Lainnya:

Advertisement