Platform developer kripto Gitcoin telah menyatakan kehilangan sekitar $460.000 token Gitcoin (GTC). Penyebabnya adalah kesalahan pengiriman dana ke alamat kontrak yang tidak dapat dipulihkan.
Pada 6 Oktober, project lead Coach Jonathan mengunggah rincian masalah ini di forum tata kelola Gitcoin. Ia mengatakan bahwa transfer GTC dari bendahara sebenarnya ditujukan untuk barang dagangan, meme, dan proposal anggaran pemasaran.
Namun, alih-alih dikirim ke alamat multisignature, dana tersebut justru dikirim ke kontrak token GTC. Alhasil, dana tersebut terjebak dalam kontrak dan tidak ada cara untuk mendapatkannya kembali.
Sebanyak 521.440 token GTC hilang dalam kasus tersebut. Koin GTC diperdagangkan di bawah $0,90 pada saat itu, sehingga kerugian dalam dolar diperkirakan mencapai $461.000.
Dana Dinyatakan Hilang
Setelah transfer, developer utama Gitcoin dihubungi untuk mencari tahu apakah kontrak memiliki fungsi penarikan atau dapat diupgrade. Kemudian, dikonfirmasi bahwa keduanya tidak ada, sehingga dana telah ditandai sebagai hilang.
Akibat insiden tersebut, tim telah membagikan rencana untuk memastikan kesalahan seperti itu tidak pernah terjadi lagi. Selain itu, juga dibutuhkan rencana untuk menciptakan akuntabilitas yang lebih jelas jika terjadi insiden lain.
Peneliti Gitcoin, Umar Khan, berkomentar di forum bahwa DAO dapat mempertimbangkan token yang hilang sebagai pengurangan pasokan GTC daripada kehilangan dana perbendaharaan.
Gitcoin adalah sebuah platform untuk mendanai para pembangun Web3 yang mencari karya open-source. Pemilik dan pengembang proyek dapat mempublikasikan proyek mereka, sementara para donatur dapat melihat-lihat daftar proyek dan memilih proyek yang ingin mereka danai.
Menurut CoinGecko, harga GTC telah turun 1,1% selama 24 jam terakhir dan diperdagangkan pada $0,889 pada saat artikel ini ditulis. Selain itu, token tersebut turun 99% sejak level tertinggi sepanjang masa pada Mei 2021 di $89.62.
Baca Juga: Marathon Digital dan Riot Tingkatkan Produksi BTC di Bulan September
