Harga Bitcoin (BTC) telah mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa terhadap beberapa mata uang fiat yang paling inflasi di dunia.
Dalam kurun waktu 30 jam dari tanggal 23 hingga 24 Oktober, harga satu Bitcoin telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa jika menggunakan peso Argentina, naira Nigeria, lira Turki, kip Laos, dan pound Mesir.
#Bitcoin just hit an all-time high in Argentina, Turkey and Nigeria. 🚀 pic.twitter.com/sKRNUaBMX8
— Miles Deutscher (@milesdeutscher) October 26, 2023
Devaluasi Mata Uang
Namun, perlu dicatat bahwa hal ini disebabkan oleh devaluasi mata uang yang sedang berlangsung. Kemudian ditambah lagi dengan kenaikan harga Bitcoin yang mencapai 16% baru-baru ini.
Naira dan lira jatuh ke titik terendahnya terhadap dolar Amerika Serikat pada 24 Oktober dan 25 Oktober. Sementara itu, peso hanya 0,85% dari titik terendahnya (terhadap dolar AS).
Menurut International Monetary Fund (IMF), bolivar Venezuela saat ini memiliki tingkat inflasi tahunan tertinggi sebesar 360%. Setelah itu, diikuti oleh dolar Zimbabwe (314%), pound Sudan (256%), dan peso Argentina (122%).
Lira Turki dan naira Nigeria berada di urutan keenam dan ke-15 dengan tingkat inflasi tahunan masing-masing 51% dan 25%.

With inflation at 99% in #Argentina, it’s 99% likely that the citizens of that beautiful country would benefit from #Bitcoin.
— Michael Saylor⚡️ (@saylor) February 15, 2023
Berdasarkan laporan Chainalysis pada 12 September, Nigeria, Argentina, dan Turki, memiliki tingkat adopsi mata uang kripto tertinggi kedua, ke-12, dan ke-15 di seluruh dunia.
Baca Juga: Sentimen Pasar Kripto Kembali di Titik Tertinggi Sejak November 2021