Huobi Global, salah satu bursa aset digital kripto teratas di China mempublikasikan laporan transparansi aset pada hari Minggu. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan para pengguna bahwa dananya tetap aman.
Pada 12 November 2022, Huobi memiliki 191.84 juta token HT ($900 juta), 9,7 miliar TRX, 820 juta USDT, 274.000 ETH dan 32.000 BTC, 191,84 juta token HT dan beberapa koin lain. Koin tersebut termasuk ATOM, ADA, BCH, DOGE, DOT, MATIC, SHIB dan ETC. Jadi, nilai total adalah $3,5 miliar.
Sejak bangkrutnya FTX, bursa pertukaran kripto di seluruh dunia berlomba-lomba untuk memberikan bukti laporan aset mereka. Sebelumnya, pada 10 November, Binance mempublikasikan cold wallet (penyimpanan aset kripto yang bersifat offline) senilai $69 miliar.
“Huobi berkomitmen untuk menerbitkan rincian hot dan cold wallet secara rutin,” jelas exchange dalam laporan tersebut. Selain itu, pihak dari Huobi juga telah melakukan audit Merkle Tree Proof of Reserves awal bulan lalu, saat pendiri bursa Leon Li menjual controller stake miliknya ke About Capital.
Huobi berjanji akan mempublikasikan hasil audit lainnya dalam waktu 30 hari demi meningkatkan kepercayaan pengguna. Dalam proses audit Merkle Tree Proof of Reserves, entitas independen akan mengambil snapshot anonim dari semua saldo kripto yang dipegang oleh bursa. Kemudian menggabungkannya ke dalam Merkel tree (struktur yang umumnya digunakan untuk memeriksa integritas block data).
Namun, tindakan Huobi ternyata tidak memberikan dampak apapun terhadap kondisi pasar. Buktinya, token HT yang diperdagangkan seharga $4.8, turun 8.9% selama 24 jam terakhir.
Exchange melaporkan bahwa adanya outflow sebesar 10.000 ETH setelah laporan aset tersebut dipublikasikan. Selain itu, CryptoQuant, perusahaan analitik blockchain di Korea Selatan juga menunjukkan total 12.000 ETH ($15.14 juta) keluar dari Huobi dalam 6 jam terakhir.
Baca Juga : Bursa Kripto Ramai-ramai Publikasikan “proof-of-reserve” Imbas Dari Runtuhnya FTX
