Masalah lingkungan masih menjadi kekhawatiran terbesar terkait penambangan (mining) dan bagi para penambang (miner). Salah satu penyebabnya adalah kenaikan biaya energi.
Untuk mengatasi hal tersebut, Amerika Serikat muncul dengan sebuah ide inovatif dengan memperkenalkan pusat data bertenaga nuklir pertamanya yang menawarkan “penambangan Bitcoin.”
Pada 18 Januari, World Nuclear News melaporkan bahwa Cumulus Data telah menyelesaikan instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir Susquehanna berkapasitas 2,5 GW di timur laut Pennsylvania. Cumulus Data merupakan salah satu pembuat pusat data zero-carbon terkemuka dan anak perusahaan dari produsen listrik independen Talen Energy.
Alex Hernandez, CEO Cumulus Data, mengatakan, “Pusat data unggulan kami di Cumulus Susquehanna siap melayani klien dan mulai beroperasi secara komersial tahun ini.”
Untuk mengembangkan Nautilus Cryptomine di lokasi tersebut, Talen bekerja sama dengan TeraWulf, sebuah perusahaan penambangan Bitcoin yang berbasis di Amerika Serikat, pada tahun 2021. Baru-baru ini, TeraWulf meningkatkan cryptomine-nya “untuk menyediakan 50 MW kapasitas net mining untuk TeraWulf” pada kuartal pertama tahun 2023.
Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Bitcoin Electricity Consumption Index (BECI) dari Universitas Cambridge, jaringan penambangan Bitcoin global menghabiskan 67 TWh pada tahun 2020. Sementara itu, awal tahun 2022, jaringan penambangan Bitcoin hampir menghabiskan lebih dari 200 TWh (meningkat dua kali lipat dari tahun 2020).
Baca Juga: Bitcoin Tutup Kenaikan Beruntun Dengan Lonjakan Harga di Atas $18.000