Kabar terbaru bursa kripto Indonesia kini masih dalam tahap pengkajian oleh Kementerian Perdagangan. Sebelumnya, pemerintah merencanakan untuk meluncurkan bursa kripto pada Juni 2023, namun ternyata masih banyak hal yang harus disesuaikan.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga memberikan penjelasannya pada hari Senin, 8 Mei 2023 saat ditemui di JCC Senayan. Ia mengungkapkan bahwa peluncuran bursa kripto dapat dilakukan tahun ini. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang wajib menjadi perhatian sebelum peluncuran dilakukan.
“Insya Allah, bursa kripto akan diluncurkan tahun ini. Kita tidak ingin terburu-buru karena terdapat banyak tahapan yang harus dilalui,” jelas Jerry.
Perlindungan Konsumen
Jerry mengungkapkan bahwa perlindungan terhadap konsumen menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, dibutuhkan aturan yang jelas terkait KYC, entitas perusahaan, dan lain sebagainya.
“Kita tidak ingin nantinya terdapat banyak masalah yang muncul karena ini tidak hanya melibatkan konsumen, tetapi juga perusahaan,” tambah Jerry.
Regulasi Kripto Masih Dibawah Bappebti
Berdasarkan aturan Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK), regulasi kripto Indonesia saat ini masih di bawah Bappebti. Pemindahan pengawasan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terjadi sekitar 1,5 tahun ke depan.
Dalam masa transisi, Kementerian Perdagangan mengaku siap mendukung dan bekerja sama dengan OJK demi memastikan regulasi yang komprehensif. Selain itu, juga dapat menciptakan banyak ruang bagi para pelaku kripto.
Jumlah pelaku kripto di Indonesia mencapai 16,2 juta orang. Jumlah tersebut jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan yang main saham di bursa efek. Hal ini menunjukkan bahwa tren kripto di Indonesia cukup potensial. Oleh karena itu, membutuhkan regulasi yang baik.
Baca Juga: Bappebti Tegaskan Bursa Kripto Indonesia Hadir Paling Lambat Juni 2023