Sam Bankman Fried (SBF), pendiri dan mantan CEO FTX tertarik untuk membuat bisnis baru untuk membayar kerugian para pelanggan. Informasi ini disampaikan oleh SBF dalam sebuah wawancara dengan BBC pada 10 Desember.
“Saya memiliki kewajiban kepada pengguna FTX, saya akan mencoba melakukan yang terbaik untuk mereka,” jelas SBF.
Berdasarkan pengajuan kebangkrutan pada 14 November, FTX memiliki “lebih dari 1 juta kreditor. Adapun perkiraan berkisar antara $10 miliar hingga $50 miliar.
Sama halnya dengan permintaan maaf sebelumnya, Sam Bankman Fried kembali mengatakan bahwa dia tidak merasa melakukan penipuan.
“Saya tidak berniat untuk melakukan penipuan. Saya tidak kompeten seperti yang saya kira,” tambahnya.
SBF Sebagai Saksi dalam Sidang Komisi DPR AS
Pada 11 Desember, nama Sam Bankman Fried secara resmi muncul dalam daftar saksi yang hadir dalam sidang 13 November. Sidang tersebut bertajuk “Penyidikan Runtuhnya FTX, Bagian 1” dengan Komite Jasa Keuangan DPR AS.
Sebelumnya, pada tanggal 9 Desember telah tercatat saksi lain yaitu CEO baru FTX, John Ray. Namun, SBF telah melewatkan tenggat waktu untuk mengkonfirmasi kehadirannya dalam sidang tersebut.
Ketua Komite Sherrod Brown mengirimkan surat kepada SBF pada 7 Desember. Ia memperingatkan bahwa senator siap mengeluarkan panggilan pengadilan untuk memaksa kesaksian pendiri FTX tersebut.
Selanjutnya, pada 9 Desember Brown dan Senator Pat Toomey mencatat Bankman-Fried belum menanggapi hingga menjelang tenggat waktu. Keduanya terus berusaha agar SBF bisa hadir dalam sidang.
Baca Juga: Penulis Buku “The Big Short” Sempat Habiskan Waktu dengan SBF Untuk Menulis Buku Tentang Kripto