The Fed Terkejut Atas Runtuhnya SVB dan Naikkan Suku Bunga

Sumber: Federal Reserve

Ketua Federal Reserve Amerika Serikat, Jerome Powell, mengakui bahwa regulatornya terkejut dengan keruntuhan Silicon Valley Bank secara tiba-tiba. Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuan Federal Open Market Committee pada 22 Maret.

“Saya menyadari bahwa investigasi internal itu penting. Pertanyaan yang kami semua tanyakan pada diri kami sendiri adalah, ‘bagaimana ini bisa terjadi?”

Federal Reserve pada 13 Maret mengumumkan pelaksanaan investigasi internal yang dipimpin oleh Wakil Ketua Michael Barr untuk menyelidiki kejadian-kejadian seputar kegagalan SVB. Selain itu, regulator juga akan meninjau bagaimana The Fed “mengawasi dan mengatur” bank tersebut.

Powell mengkonfirmasi bahwa Barr akan memberikan kesaksian minggu depan.

Runtuhnya SVB Berkaitan Dengan Kenaikan Suku Bunga

Runtuhnya SVB dianggap berkaitan dengan kenaikan suku bunga Federal Reserve secara beruntun untuk menurunkan inflasi. Hal ini telah mengurangi obligasi jangka panjang SVB yang dibeli dengan harga mendekati nol.

Saat pengumuman SVB bahwa mengalami kerugian setelah pajak sebesar $1,8 miliar dan ingin menggalang dana sebesar $2,25 miliar, market menjadi kacau. Akibatnya, kapitalisasi pasar turun sebesar $160 miliar dalam waktu 24 jam.

Harga saham SVB Financial Group turun hampir 60% pada 10 Maret. Sumber: Yahoo Finance

Meskipun CEO SVB Greg Becker mendesak para investor untuk “tetap tenang”, para deposan mulai meminta penarikan dana dari SVB secara massal. Akhirnya, terjadi bank run.

Pada tanggal 10 Maret, United States Federal Deposit Insurance mengambil alih SVB untuk membantu para deposan mendapatkan akses ke deposito mereka. Langkah-langkah darurat segera diberlakukan oleh pemerintah untuk menjamin semua deposito di SVB.

The Fed Akan Naikkan Suku Bunga

Komentar terbaru Powell mengenai SVB muncul ketika Federal Reserve Board mengumumkan bahwa mereka akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Sejak menduduki jabatannya, Powell telah menaikkan suku bunga sembilan kali berturut-turut menjadi 5%.

Berita tersebut membuat Senator AS Elizabeth Warren menjadi kecewa. Ia mengungkapkan:

“Kita belum pernah melihat kenaikan pada tingkat ini dalam ekonomi modern. Hal ini berisiko “mendorong ekonomi kita ke dalam resesi.”

Warren percaya bahwa efek dari pendekatan regulasi Powell yang “lemah” terhadap bank-bank besar di AS selama lima tahun terakhir adalah faktor lain yang harus disalahkan atas krisis perbankan baru-baru ini.

Baca Juga: Federal Reserve Akan Luncurkan Layanan Pembayaran Fednow Pada Bulan Juli

Hardianti

Hardianti

Lulusan sarjana Fisika Universitas Hasanuddin. Menggeluti bidang penulisan artikel dan transkrip.

Artikel Lainnya:

Advertisement