Raksasa otomotif Toyota ingin menggali lebih dalam kasus penggunaan blockchain melalui keterlibatannya dengan hackathon Web3 untuk Decentralized Autonomous Organization (DAO).
Pada 1 Februari, multichain smart contract dan jaringan decentralized application (DApp) Astar mengumumkan hackathon Web3 perdananya. Acara tersebut didukung oleh Toyota Motor Corporation.
Pendiri Astar Network, Sota Watanabe, menjelaskan pentingnya keterlibatan Toyota dalam acara hackathon:
“Selama acara berlangsung, kami bertujuan untuk mengembangkan alat DAO PoC (Proof of Concept) pertama untuk karyawan Toyota. Jika alat (tool) yang dihasilkan baik, maka karyawan Toyota akan berinteraksi setiap hari dengan produk di Astar Network.”
Ini adalah acara Web3 pertama Toyota karena ingin memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang untuk “mendukung visinya dalam meningkatkan operasi perusahaan.”
Astar Foundation menjanjikan dana sebesar $100.000 untuk acara tersebut. Semuanya akan digunakan sebagai hadiah bagi proyek-proyek pemenang yang dipilih oleh Toyota.
Para peserta acara akan mengembangkan semua produk mereka di Astar Network, sebuah blockchain layer-1 yang berbasis di Jepang. Hackathon ini akan diselenggarakan di Astar’s Polkadot-based metaverse, COZMISE.
Bukan Ketertarikan Pertama Pada Kripto
Ini bukan pertama kalinya Toyota mempelajari kripto dan blockchain. Pada tahun 2020, divisi IT raksasa otomotif ini bekerja sama dengan bursa kripto Jepang, DeCurret, untuk mengembangkan token digital bermerek Toyota.
Toyota juga mendirikan laboratorium blockchain pada tahun 2020 untuk mengeksplorasi masa depan Distributed Ledger Technology (DLT) dan perannya dalam industri otomotif.
Harga Astar (ASTR) melonjak 10,5% setelah berita tersebut dan diperdagangkan pada $0,06. Token ini naik 53% selama sebulan terakhir tetapi masih turun 86% dari harga tertingginya sepanjang masa.
Baca Juga: βBlockchain Banditβ Muncul Kembali, Aset Kripto Curian Kini Berpindah Alamat
