Chatbot artificial intelligence (AI) ChatGPT menghebohkan dunia setelah rilis terbarunya pada akhir November 2022. Meskipun pada awalnya banyak yang menentang, namun adopsi teknologi ini terus meningkat.
Bursa mata uang kripto dan pengembang blockchain Binance mengumumkan bahwa mereka mengintegrasikan ChatGPT ke dalam platform pendidikannya, Binance Academy. Dalam sebuah posting blog pada 24 April, perusahaan ini memperkenalkan alat berbasis AI terbarunya, yang disebutnya “Binance Sensei”.
Bot ini menggunakan machine learning untuk mendapatkan jawaban dari platform edukasi Binance, Binance Academy. Alat ini berfungsi untuk membantu menjawab pertanyaan pengguna tentang berbagai topik di ruang Web3.
“Mentor bertenaga AI” ini meminta pengguna untuk mengajukan pertanyaan atau kata kunci tertentu. Selanjutnya, Sensei akan memberikan “ringkasan ringkas sekitar 150 kata” untuk setiap pengguna.
Alat pembelajaran berbasis AI Binance yang baru bukanlah kasus penggunaan pertama dari teknologi ini di dunia kripto. Bahkan, AI sudah banyak berperan dalam meningkatkan efisiensi komunitas memecoin.
Raksasa teknologi besar seperti Microsoft, Google, dan raksasa e-commerce Alibaba telah mengumumkan versi ChatGPT mereka sendiri.
Kekhawatiran Akan Teknologi AI
Meskipun perlombaan menuju AI telah mengarah pada adopsi teknologi, hal ini juga telah memicu peningkatan kekhawatiran atas kemampuannya jika dibiarkan begitu saja. Italia merupakan negara pertama yang melarang penggunaan teknologi ini.
Sementara itu, regulator di seluruh Uni Eropa telah memutuskan untuk menyelidiki algoritma AI dari perusahaan-perusahaan teknologi besar. Pihak berwenang di Cina juga akan memberlakukan tinjauan keamanan wajib untuk semua layanan AI di negara tersebut.
Baca Juga: Binance dan Ratusan Exchanger Asing Kripto Lainnya Diklaim Merugikan Negara
