Bitcoin mencapai level tertinggi baru sepanjang masa di $71.415 pada tanggal 11 Maret, setelah naik 2,62% dalam 24 jam terakhir.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap, mata uang kripto pertama di dunia ini menguat lebih dari 10% selama seminggu terakhir dan 47% selama sebulan terakhir. Level tertinggi baru sepanjang masa ini terjadi tiga hari setelah Ether menembus angka $4,000 untuk pertama kalinya sejak Desember 2021.
Bitcoin mencapai level tertinggi baru sepanjang masa 36 hari sebelum Bitcoin halving yang sangat dinanti-nantikan akan terjadi pada 20 April. Nantinya, reward penambangan akan berkurang dari 6,25 BTC ($418.800) menjadi 3,125 BTC ($209.400).
Bitcoin Halving
Sejarah menunjukkan bahwa harga Bitcoin mulai bergerak naik untuk menembus level tertinggi sepanjang masa sekitar empat atau lima bulan setelah halving.
Pada tanggal 11 Mei 2020, selama halving sebelumnya, harga Bitcoin berada di angka $8.750. Harga tersebut melonjak 430% lima bulan kemudian, dari $11.500 menjadi $61.300 pada pertengahan Maret 2021.
Para analis terutama mengaitkan hal ini dengan ETF Bitcoin spot, yang telah menyebabkan perubahan radikal dalam dinamika supply dan demand Bitcoin. Founder and chief strategist di Hashlab Mining, Jaran Mellerud berpendapat bahwa:
“Jumlah ini akan turun menjadi 450 BTC setelah halving pada akhir April [di mana ETF akan] meningkatkan BTC lima kali lebih tinggi daripada pertumbuhan pasokan BTC setelah halving. Ketidakseimbangan yang sangat besar antara penawaran dan permintaan ini akan menyebabkan kenaikan harga BTC yang terus menerus namun tidak stabil.”
Baca Juga: Harga Bitcoin Terkoreksi dari $69 Ribu ATH
