Metaverse Indonesia, Proyek Metaverse Buatan WIR Group

Metaverse Indonesia, Proyek Metaverse Buatan WIR Group

Sama halnya dengan dunia internasional, Indonesia juga tidak ingin ketinggalan dengan metaverse. Saat ini, Indonesia memiliki proyek metaverse buatan WIR Group. Proyek ini berhasil mendapat respon positif bahkan dukungan dari beberapa Menteri BUMN.

Mengenal WIR Group

WIR Group merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun 2009. Kata WIR merupakan singkatan dari We Indonesian Rule” atau “We Indonesian Rock”.

Perusahaan ini berfokus pada bidang teknologi, khususnya teknologi digital reality. Melalui unit bisnis Bernama AR&Co, WIR Group mengembangkan teknologi Virtual Reality, Augmented Reality, dan Artificial Reality.

Pada tahun 2015, WIR Group mengembangkan bidang usahanya pada jasa layanan media dan iklan. Perusahaan ini berhasil menduduki peringkat 40 besar sebagai perusahaan inovatif dunia dari London Stock Exchange dan Auggie Award pada tahun 2016 lalu.

Tidak hanya itu, sejak 4 April 2022, WIR Group telah melantai di bursa saham Indonesia dengan harga naik enam kali lipat. Kesuksesan tersebut meningkatkan kepercayaan masyarakat terutama para investor terkait potensi Metaverse Indonesia.

Dukungan Kepada Proyek Metaverse Indonesia

Berbagai dukungan datang kepada proyek Metaverse Indonesia, terutama Jhonny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika.

“Metaverse Indonesia telah mulai terbentuk dari sektor dimana ekosistem user-nya paling adaptif untuk mengadopsi inovasi digital,” ucapnya.

Selain pemerintah, beberapa perusahaan juga turut mendukung proyek ini. Perusahaan-perusahaan tersebut diantaranya, BNI (Bank Negara Indonesia), Museum Boga Indonesia, BRI (Bank Rakyat Indonesia), dan Trisakti.

Tujuan Metaverse Indonesia

Stephen Ng, selaku Chief Metaverse Officer dari WIR Group menyatakan bahwa Metaverse Indonesia bertujuan untuk memberi dunia metaverse yang menjunjung tinggi nilai-nilai Indonesia.

Proyek ini juga diharapkan mampu memberikan dukungan kepada anak muda Indonesia untuk memperluas kreativitas dan menuangkan ide agar dapat berkolaborasi melalui metaverse. Selanjutnya, semua ide maupun kreativitas tersebut dapat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi negara.

“Apa yang WIR lakukan pasti untuk Indonesia. Metaverse Indonesia ini juga sama. Avatar metaverse nantinya akan menggunakan baju daerah untuk menyebarkan edukasi ke daerah lain yang masih sulit untuk dijangkau, “ ucap Stephen Ng.

Fitur Metaverse Indonesia

Secara umum, Metaverse Indonesia akan bergerak seperti metaverse lain yang ada di dunia crypto maupun teknologi. Akan tetapi, metaverse ini mengkombinasikan antara mekanisme pusat dan terdesentralisasi.

Sistem terpusat berasal dari kewajiban verifikasi dengan mengikuti aturan dari pemerintah Indonesia. Adapun sistem desentralisasi berasal dari teknologi blockchain. Dengan teknologi blockchain, maka Metaverse Indonesia akan memiliki NFT dan melakukan penjualan tanah secara virtual.

Meskipun telah mendapat dukungan dari pemerintah, Stephen Ng menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada penerapan pajak apapun. Beliau juga menyatakan adanya kekhawatiran industri tidak akan tumbuh jika penerapan pajak langsung dilakukan.

“Belum adanya implementasi atas pajak akan membuat ruang inovasi menjadi terbuka lebih lebar, bahkan memungkinan adanya jasa keuangan non-tradisional di metaverse. Inovasi keuangan tersebut dapat berasal dari beberapa BUMN, seperti BRI dan BNI yang telah memiliki regulasi jelas dalam mendukung proyek Metaverse Indonesia,“ jelasnya.

Hingga saat ini, perusahaan keuangan yang ada pada Metaverse Indonesia hanya dapat menggunakannya untuk pelayanan konsumen, edukasi, dan memberikan informasi tentang perusahaan. Dengan demikian, dapat menambah wawasan tentang Indonesia.

Prototipe dari Metaverse Indonesia rencananya akan diperkenalkan kepada masyarakat global saat acara G20 pada November 2022 di Bali. CMO WIR Group juga menyatakan bahwa pengembangan Metaverse Indonesia membutuhkan waktu sekitar 5-6 tahun ke depan.

Hardianti

Hardianti

Lulusan sarjana Fisika Universitas Hasanuddin. Menggeluti bidang penulisan artikel dan transkrip.

Artikel Lainnya:

Advertisement