Pentingnya Trading Plan Bagi Para Trader

Pentingnya Trading Plan Bagi Para Calon Trader

Sebagian besar orang berpendapat bahwa menjadi seorang trader adalah pekerjaan yang beresiko. Namun, pada dasarnya semua pekerjaan tentu memiliki resiko masing-masing, termasuk trading. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui tips dan trik sebelum menjadi trader.

Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi resiko yang berdampak negatif saat melakukan trading adalah dengan menyusun rencana. Rencana akan membuat semua kegiatan lebih terarah dan fokus pada tujuan. Nah, semua hal itu dapat terealisasi dengan trading plan.

Pengertian Trading Plan

Trading plan merupakan sebuah catatan terstruktur yang berisi langkah-langkah dan keputusan yang akan dikerjakan dalam melakukan trading. Langkah maupun keputusan ini terdiri dari manajemen resiko, ringkasan trading, membuka posisi trading, serta entry dan exit plan.

Fungsi Trading Plan

Trading plan berfungsi untuk membantu para trader dalam mengambil keputusan yang objektif sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Hal ini mampu menghindari pengambilan keputusan yang keliru akibat terburu-buru.

Trader juga dapat melakukan evaluasi trading dari trading plan yang telah dijalankan sebagai pedoman untuk trading selanjutnya. Jadi, jika terdapat hal-hal yang kurang tepat pada trading sebelumnya, maka tidak akan terjadi lagi kemudian.

Cara Membuat Trading Plan
  • Tentukan tujuan atau goals

Sebelum melakukan trading, Anda wajib untuk menentukan tujuan dan target apa yang akan dicapai. Misalnya, tujuan utama adalah keuntungan yang konsisten. Jadi, fokus utama yaitu manajemen risiko, karena keuntungan yang konsisten dapat tercapai dengan meminimalisir risiko.

  • Fokus terhadap risiko

Trader dapat mengatasi risiko dengan menentukan tingkat risiko yang dapat ditoleransi. Istilah risk-reward ratio merupakan perbandingan antara potensi keuntungan dan kerugian dalam kegiatan trading.

Misalnya, risk-reward ratio 1:2, artinya untuk setiap 2 unit keuntungan, trader akan menanggung potensi 1 unit kerugian. Contoh lain yaitu potensi keuntungan sebesar Rp2.000.000, maka risiko kerugian sekitar Rp1.000.000. Penentuan risiko ini sesuai dengan profil risiko dari trader.

  • Riset

Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum ikut trading adalah melakukan riset. Carilah informasi sebanyak mungkin untuk melihat pergerakan harga berbagai aset. Kemudian, buat daftar untuk aset-set yang memiliki price action yang sedang bagus.

Bagi pemula yang sedang membuat trading plan, jangan memilih aset yang terlalu banyak. Hal ini bertujuan agar Anda terhindar dari kebingungan. Selanjutnya, lakukan analisis teknikal, yaitu penggunaan indikator dan gambar garis untuk melihat level harga yang akan Anda capai oleh suatu harga aset.

  • Set entry dan exit

Setelah melakukan analisis teknikal dalam riset, maka trader dapat memutuskan kapan waktu untuk membuka posisi trading atau melakukan entry. Misalnya, berdasarkan Analisa, trader akan melakukan entry Bitcoin saat harga $20.000 sebesar 1 BTC.

Trader melihat potensi kenaikan ke harga $22.000 sehingga keuntungan sebesar $2.000. Risk-reward ratio 1:2, jadi potensi kerugian yang siap Anda tanggung yaitu $1.000. Adapun rinciannya sebagai berikut.

Entry

  • BTC/USDT @20.000
  • Size : 1 BTC

Exit

  • Take Profit (TP) : $22.000
  • Stop Loss (SL) : $19.000
  • Uji coba trading plan

Setelah set entry dan exit, Anda dapat melakukan uji coba terhadap trading plan. Kegiatan ini juga disebut dengan backtesting. Tujuan backtesting adalah untuk melihat apakah trading plan telah bekerja dengan baik atau belum.

  • Analisis

Tahap akhir dari trading adalah analisis berdasarkan hasil yang telah Anda peroleh (untung atau rugi). Hal-hal yang menjadi bagian analisis ini meliputi besar risiko, penggunaan analisis teknikal, ketepatan entry dan exit.

Hardianti

Hardianti

Lulusan sarjana Fisika Universitas Hasanuddin. Menggeluti bidang penulisan artikel dan transkrip.

Artikel Lainnya:

Advertisement